Langsung ke konten utama

Djongko kedai kopi dan Java Preanger Natural

Siang itu saya menyambangi kedai kopi tempat teman saya "DJONGKO", yang terletak di jalan A Yani, yang berseberangan dengan IAIN Purwokerto.



Oleh teman saya tersebut, saya ditawari satu jenis kopi saja dengan berbagai variant processing yang cukup lengkap, dari natural, honey, fullwash, serta blended. kesemua biji kopi yang digunakan adalah kopi Arabica Java Preanger. Java Preanger adalah kopi yang sudah dikenal di eropa sejak tahun 1711 dan memiliki daya jual yang besar di eropa hingga akhir abad ke sembila belas. Bahkan ada salah satu situs yang membahas tentang kopi, menyatakan sebagai berikut :


Saat ini Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi dengan cita rasa terbaik dengan menempatkan kopi Java Preanger masih bertahan pada posisi sebagai salah satu kopi dengan cita rasa terbaik dan istimewa bagi para penikmatnya. 
Adapun daerah yang kini mulai mengangkat nama Java Preanger adalah Malabar. Terdapat perkebunan kopi di kawasan gunung Malabar. Dimana gunung Malabar masuk kedalam Pangalengan, kecamatan Bandung Selatan. Sehingga di kedai-kedai kopi terdapat menu yang bertuliskan kopi Malabar, yang berarti kopi yang ditanam di daerah Malabar, Bandung Selatan.
sumber: http://ayojelajahindonesia.com/5-hal-yang-harus-kamu-ketahui-tentang-kopi-java-preanger/

Dari semua proses yang dikerjakan atas Java Preanger, saya secara pribadi memilih Natural proses, bitter sweetnya dapat dirasakan yang uniknya bersamaan dengan acidity khas, dan karakter rasa tersebut makin menjadi ketika di sajikan dengan metoda espresso.



So jika ingin menikmati kopi Java reanger dengan berbagai variant proses, anda bisa mengunjungi Djongko Kedai kopi.

Postingan populer dari blog ini

KOPI "clebek" TUBRUK

Kopi Tubruk Kopi Tubruk adalah salah satu metode yang paling sering digunakan dalam menyeduh kopi di tanah air ini. di Banyumas dan sekitarnya dikenal dengan kopi "clebek" yang metodenya adalah menubrukan bubuk kopi dengan air panas.  Akan tetapi kopi tubruk  atau clebek, dapat juga menjadi hidangan minuman yang istimewa, jika dilakukan dengan langkah-langkah yang benar.  Proses brewing   Persiapkan kopi yang telah menjadi bubuk. Untuk mendapatkan aroma kopi yang lebih fresh, biji kopi matang sebaiknya digiling pada saat anda akan menyeduh. Selanjutnya masukan bubuk kopi kedalam cangkir. Takaran yang ideal dalam kopi tubruk adalah 12 gram kopi (sekitar dua sendok teh) untuk setiap 200 ml air. Kemudian tuangkan air yang telah anda didihkan. Suhu yang paling pas untuk kopi tubruk adalah sekitar 80-85 °C. Jika anda tidak memiliki thermometer, masak air dengan durasi 2 menit. Setelah anda menuangkan air pada gelas yang sebelumnya telah berisi bubuk kopi, diam

ButterScotch Coffee

Malam ini saya self service di THE COFFEE, selain melayani permintaan anak-anak saya, juga berbagi dengan Bro. Jajang yang ingin bekerja dan belajar jadi barista di sana. Butterscotch coffee adalah coffee with adds menu yang kami sepakati untuk kita garap rame-rame [ :) ] Butterscotch adalah jenis gula confectionery yang bahan utamanya adalah gula dan mentega , meskipun bahan-bahan lain seperti sirup jagung, krim, vanili, dan garam merupakan bagian dari beberapa resep. Saat sudah banyak perusahaan produsen sirup yang membuat sirup dengan rasa butterscotch ini. Butterscotch dapat di racik menjadi beberapa menu yang manarik untuk di coba dan dinikmati, salah satunya adalah  Butterscotch Coffee Iced.  Anda dapat membayangkan betapa nikmatnya kombinasi rasa manis dan gurih yang bertabrakan dengan acidity dan low bitter-nya Arabica espresso. Anak-anak saya pun yang tadinya sangat tidak suka kopi, menjadi ketagihan menu tersebut.  Butterscotch coffee ini  dapat dijadikan menu dingi

SEJARAH MESIN KOPI

Kali ini saya mencoba menulis mengenai sejarah beberapa mesin espresso, yang saya ambil dari berbagai sumber. Semoga dapat membantu memperkaya pengetahuan kita bersama. Pada tahun 1884 usaha untuk pengajuan hak paten pertama kali diperjuangkan  oleh Angelo Moribondo yang berasal dari Turin dan diperkenalkan pada tahun yang sama, dalam Pameran Umum di Taman Valentino. Hal tersebut adalah sebuah berkah untuk industrialisasi mesin espresso pada waktu itu, akan tetapi hak patent mesin espresso dalam dunia industrial mesin kopi pertama kali diterbitkan bagi Luigi Bezzera dari Milan, pada tahun 1901,. Bahkan, ia membuat suatu model atau design mesin yang kemudian menjadi model yang ditiru secara luas, di atas semua model mesin espresso rancangan pelopor lain dari periode, Desiderio Pavoni, yang mampu melihat potensi besar dari espresso, serta berjuang mengembangkan penjualan di bar publik dan kafe . Pada awal 1900-an, Pier teresio Arduino dari Turin menyadari bahwa dunia bar publik da