Entah mengapa saya melewatkan kedai kopi yang satu ini, padahal berada pada jalur Purbalingga Purwokerto via Padamara yang sering saya lewati. Sekalipun design interiornya tidak terlalu mewah akan tetapi judul-judul pada menu yang mereka tawarkan cukuplah mewah, bahkan susunan botol syrup Tofin yang tersusun menjulang cukup mengesankan saya. Karena tujuan saya hanya sekedar mampir dan untuk beristirahat setelah berburu kopi dari beberapa kabupaten di seputar Gunung Sindoro, Sumbing dan Slamet, maka waktu dialog saya dengan para punggawa Lava tidaklah cukup banyak, apa lagi saya dikejar waktu untuk meluncur ke Jogja besok siangnya, guna berkunjung di kedai kopi yang baru buka di Gowongan Kidul. Saya berharap diwaktu mendatang saya bisa berkunjung khusus untuk menikmai menu serta suasana Lava.
Kopi Tubruk Kopi Tubruk adalah salah satu metode yang paling sering digunakan dalam menyeduh kopi di tanah air ini. di Banyumas dan sekitarnya dikenal dengan kopi "clebek" yang metodenya adalah menubrukan bubuk kopi dengan air panas. Akan tetapi kopi tubruk atau clebek, dapat juga menjadi hidangan minuman yang istimewa, jika dilakukan dengan langkah-langkah yang benar. Proses brewing Persiapkan kopi yang telah menjadi bubuk. Untuk mendapatkan aroma kopi yang lebih fresh, biji kopi matang sebaiknya digiling pada saat anda akan menyeduh. Selanjutnya masukan bubuk kopi kedalam cangkir. Takaran yang ideal dalam kopi tubruk adalah 12 gram kopi (sekitar dua sendok teh) untuk setiap 200 ml air. Kemudian tuangkan air yang telah anda didihkan. Suhu yang paling pas untuk kopi tubruk adalah sekitar 80-85 °C. Jika anda tidak memiliki thermometer, masak air dengan durasi 2 menit. Setelah anda menuangkan air pada gelas yang sebelumnya telah berisi bubuk k...