Langsung ke konten utama

Kofisyop Mister Burger Corp

H2 Lebaran kami kembali menyatroni pusat-pusat kuliner di Jogja Istimewa, dan pada sore itu salah satu tempat yang saya kunjungi adalah Mister Burger dengan variant burger yang cukup banyak sekaligus unik dan menarik.

Ketika menikmati burger dan milk tea donkey, mata saya menangkap sekelebat rombongan youth menaiki tangga menuju ke upper floor gedung di belakang area mister burger. Pada dinding luarnya terpampang neon sign yang bertuliskan kofisyop. Saya tadinya mengira ini adalah bahasa slengekan pemilik kedai kopi tersebut untuk plesetan dua frasa "kedai kopi", dan ternyata itu memang nama kedai kopi disitu "kofisyop".



Saya segera menuju ke lantai atas dan menemukan sebuah kedai kopi yang cukup lumayan design interiornya, setelah menemui usher disana, saya dipersilahkan duduk dekat dengan barista station untuk menikmati double espresso  pesanan saya. "Illy" demikian judul alias merk kopi beans yang mereka tawarkan untuk diseduh bagi saya, dan hal tersebut tanpa sadar mengunci otak saya kepada bayangan akan citarasa yang wuenak joss gandosss dan pol-polan. Hingga cangkir mini tersebut disajikan kepada saya, dan whaaallaaaala saya menemukan double shot saya too soft. Rasa asam yang semakin kuat dengan bertambahnya waktu dan turunnya suhu kopi menjadikan saya semakin meyakini keaslian arabica yang disajikan kepada saya, yaitu sekalipun "too soft" - hal tersebut membuat saya belum bisa menikmati kentalnya arabica Illy di sore itu.



Overall suasana yang ditawarkan dan keramahan [terutama senyum renyah Hexxna dan santunya Exxi] yang mereka sajikan dalam menemani saya minum kopi, cukup mengobati rasa galau saya pada double shot saya yang kurang kental tersebut. Sebagai tempat kongkow, kofisyop cukup oke dengan harga yang terjangkau 3 *** untuk mereka dan bagi baristanya serta ownernya, mohon kalibrasi ulang mesin Promac - nya donk dan buat jadwal berkala penyegaran kembali brain and motoric knowledge dalam menyeduh kopi, biar semakin tajam.

Double Shot - 15K

Barista : Hexxna

Tempat: 

Jl. Jendral Sudirman
Kota Yogyakarta, Indonesia
+62 274 514334

Postingan populer dari blog ini

KOPI "clebek" TUBRUK

Kopi Tubruk Kopi Tubruk adalah salah satu metode yang paling sering digunakan dalam menyeduh kopi di tanah air ini. di Banyumas dan sekitarnya dikenal dengan kopi "clebek" yang metodenya adalah menubrukan bubuk kopi dengan air panas.  Akan tetapi kopi tubruk  atau clebek, dapat juga menjadi hidangan minuman yang istimewa, jika dilakukan dengan langkah-langkah yang benar.  Proses brewing   Persiapkan kopi yang telah menjadi bubuk. Untuk mendapatkan aroma kopi yang lebih fresh, biji kopi matang sebaiknya digiling pada saat anda akan menyeduh. Selanjutnya masukan bubuk kopi kedalam cangkir. Takaran yang ideal dalam kopi tubruk adalah 12 gram kopi (sekitar dua sendok teh) untuk setiap 200 ml air. Kemudian tuangkan air yang telah anda didihkan. Suhu yang paling pas untuk kopi tubruk adalah sekitar 80-85 °C. Jika anda tidak memiliki thermometer, masak air dengan durasi 2 menit. Setelah anda menuangkan air pada gelas yang sebelumnya telah berisi bubuk k...

SEJARAH MESIN KOPI

Kali ini saya mencoba menulis mengenai sejarah beberapa mesin espresso, yang saya ambil dari berbagai sumber. Semoga dapat membantu memperkaya pengetahuan kita bersama. Pada tahun 1884 usaha untuk pengajuan hak paten pertama kali diperjuangkan  oleh Angelo Moribondo yang berasal dari Turin dan diperkenalkan pada tahun yang sama, dalam Pameran Umum di Taman Valentino. Hal tersebut adalah sebuah berkah untuk industrialisasi mesin espresso pada waktu itu, akan tetapi hak patent mesin espresso dalam dunia industrial mesin kopi pertama kali diterbitkan bagi Luigi Bezzera dari Milan, pada tahun 1901,. Bahkan, ia membuat suatu model atau design mesin yang kemudian menjadi model yang ditiru secara luas, di atas semua model mesin espresso rancangan pelopor lain dari periode, Desiderio Pavoni, yang mampu melihat potensi besar dari espresso, serta berjuang mengembangkan penjualan di bar publik dan kafe . Pada awal 1900-an, Pier teresio Arduino dari Turin menyadari bahwa dunia bar publi...

ButterScotch Coffee

Malam ini saya self service di THE COFFEE, selain melayani permintaan anak-anak saya, juga berbagi dengan Bro. Jajang yang ingin bekerja dan belajar jadi barista di sana. Butterscotch coffee adalah coffee with adds menu yang kami sepakati untuk kita garap rame-rame [ :) ] Butterscotch adalah jenis gula confectionery yang bahan utamanya adalah gula dan mentega , meskipun bahan-bahan lain seperti sirup jagung, krim, vanili, dan garam merupakan bagian dari beberapa resep. Saat sudah banyak perusahaan produsen sirup yang membuat sirup dengan rasa butterscotch ini. Butterscotch dapat di racik menjadi beberapa menu yang manarik untuk di coba dan dinikmati, salah satunya adalah  Butterscotch Coffee Iced.  Anda dapat membayangkan betapa nikmatnya kombinasi rasa manis dan gurih yang bertabrakan dengan acidity dan low bitter-nya Arabica espresso. Anak-anak saya pun yang tadinya sangat tidak suka kopi, menjadi ketagihan menu tersebut.  Butterscotch coffee ini  dapat d...