Langsung ke konten utama

Artemy's Cloak and Dagger Espresso duet with Gelato

Setelah berburu bakso rusuk dan sate keong pedas di bakso SAMSON jalan Solo atau tepatnya timur pertigaan Bandara Adisucipto, kami segera menuju kearah barat, dengan sasaran Artemy pusat.

galato ala italiano at ngayogjakarto

Jajaran gelato aneka rasa dan warna-warni  serta suara lembut yang mendesis  dari uap hasil tembakan  La Spaziale menyambut kunjungan pertama kami di Artemy  pusat, yang terletak di Jl. Kranggan 58 Yogyakarta. Pelayanan yang ramah kami peroleh disini. Adalah bro. Jono yang melayani pesanan a small cup of  espresso dan double scop Gelato. Teman ngopi yang lezat juga tersedia disana, seperti croissant, cake, pudding, dll.


salah satu sudut Artemy 


Susana nyaman dan hommy sangat mendukung kenikmatan Espresso Arabica mix blend dengan nama “Cloak and Dager”, yang memiliki komposisi Toraja, Aceh Gayo, Yirgaceffee (dari Ethiopia]. Ketiga kombinasi tersebut menghasilkan rasa asam jeruk dan aroma gula palem, serta wanginya yang unik itu lho heemmmm wuenak lan nggandem tenan [coro jawane]. 

teman minum kopi dan menikmati gelato

Bicara soal kenyamanan dan hommy saya sendiri sangat meyakini kepada penilaian saya tersebut, dikarenakan my yayank yang flegmatik - koleris cukup betah nongkrong dan menikmati gelato pesanannya. Beruntung juga bagi kami karena bisa melihat koleksi mesin-mesin espresso dari berbagai variant yang dimiliki oleh Artemy Yogyakarta, seperti Speedster, Jura, Saeco Royale, La Spaziale 1 Group yang berwarna merah sexy itu, dan masih banyak merk lainnya.


Speedster yang gahar

Kami menilai bahwa keberanian investasi dari pemilik Artemy untuk menciptakan ruangan yang nyaman dan hommy yang dikombinasikan dengan produk-produk mereka yang berkualitas, serta harga yag terjangkau memaksa saya untuk memberi 4 **** bagi Artemy Yogyakarta. Pertahankan !!!!

Postingan populer dari blog ini

KOPI "clebek" TUBRUK

Kopi Tubruk Kopi Tubruk adalah salah satu metode yang paling sering digunakan dalam menyeduh kopi di tanah air ini. di Banyumas dan sekitarnya dikenal dengan kopi "clebek" yang metodenya adalah menubrukan bubuk kopi dengan air panas.  Akan tetapi kopi tubruk  atau clebek, dapat juga menjadi hidangan minuman yang istimewa, jika dilakukan dengan langkah-langkah yang benar.  Proses brewing   Persiapkan kopi yang telah menjadi bubuk. Untuk mendapatkan aroma kopi yang lebih fresh, biji kopi matang sebaiknya digiling pada saat anda akan menyeduh. Selanjutnya masukan bubuk kopi kedalam cangkir. Takaran yang ideal dalam kopi tubruk adalah 12 gram kopi (sekitar dua sendok teh) untuk setiap 200 ml air. Kemudian tuangkan air yang telah anda didihkan. Suhu yang paling pas untuk kopi tubruk adalah sekitar 80-85 °C. Jika anda tidak memiliki thermometer, masak air dengan durasi 2 menit. Setelah anda menuangkan air pada gelas yang sebelumnya telah berisi bubuk kopi, diam

ButterScotch Coffee

Malam ini saya self service di THE COFFEE, selain melayani permintaan anak-anak saya, juga berbagi dengan Bro. Jajang yang ingin bekerja dan belajar jadi barista di sana. Butterscotch coffee adalah coffee with adds menu yang kami sepakati untuk kita garap rame-rame [ :) ] Butterscotch adalah jenis gula confectionery yang bahan utamanya adalah gula dan mentega , meskipun bahan-bahan lain seperti sirup jagung, krim, vanili, dan garam merupakan bagian dari beberapa resep. Saat sudah banyak perusahaan produsen sirup yang membuat sirup dengan rasa butterscotch ini. Butterscotch dapat di racik menjadi beberapa menu yang manarik untuk di coba dan dinikmati, salah satunya adalah  Butterscotch Coffee Iced.  Anda dapat membayangkan betapa nikmatnya kombinasi rasa manis dan gurih yang bertabrakan dengan acidity dan low bitter-nya Arabica espresso. Anak-anak saya pun yang tadinya sangat tidak suka kopi, menjadi ketagihan menu tersebut.  Butterscotch coffee ini  dapat dijadikan menu dingi

SEJARAH MESIN KOPI

Kali ini saya mencoba menulis mengenai sejarah beberapa mesin espresso, yang saya ambil dari berbagai sumber. Semoga dapat membantu memperkaya pengetahuan kita bersama. Pada tahun 1884 usaha untuk pengajuan hak paten pertama kali diperjuangkan  oleh Angelo Moribondo yang berasal dari Turin dan diperkenalkan pada tahun yang sama, dalam Pameran Umum di Taman Valentino. Hal tersebut adalah sebuah berkah untuk industrialisasi mesin espresso pada waktu itu, akan tetapi hak patent mesin espresso dalam dunia industrial mesin kopi pertama kali diterbitkan bagi Luigi Bezzera dari Milan, pada tahun 1901,. Bahkan, ia membuat suatu model atau design mesin yang kemudian menjadi model yang ditiru secara luas, di atas semua model mesin espresso rancangan pelopor lain dari periode, Desiderio Pavoni, yang mampu melihat potensi besar dari espresso, serta berjuang mengembangkan penjualan di bar publik dan kafe . Pada awal 1900-an, Pier teresio Arduino dari Turin menyadari bahwa dunia bar publik da