Langsung ke konten utama

PRAKETA's Latte

Yang membaut malam minggu saya kemarin mejadi cerah adalah tantangan Praketa Coffee Shop untuk mengicipi latte seduhan mereka yang totally manual, dangan espresso base ukuran double shot mixblend 60 % Arabica dan 40 % Robusta, menggunakan moka pot sebagai alat seduhnya.

Sebelumnya kelam mencekam malam minggu saya kemarin, karena saya diprotest habis oleh Istri dan anak-anak saya, karena saya mengajak mereka untuk keluar makan malam di tempat makan yang dipenuhi dengan asap ShiSha bercampur dengan asap rokok. Suasana jadi seperti dimedan peperangan yang dipenuhi asap disana sini. Kondisi tersebut diperparah dengan hujan yang mulai turun mewarnai malam minggu kami.

Eksperimen Praketa cukup menarik minat Angello [11 years] untuk cupping juga bersama dengan saya [secangkir berdua], dia menilai wah lattenya apa ada robustanya ? [padahal saya sendiri belum mendapatkan informasi mengenai mixblend racikan Praketa. Wah dapat partner baru ngopi nich saya.

Kejujuran mas Indra yang menyatakan bahwa mereka masih berjuang untuk meningkatkan dense atau kekentalan espresso mereka adalah poin tersendiri bagi para barista yang ingin menyempurnakan hasil seduhan mereka tanpa dimanjakan oleh mesin espresso yang mahal-mahal.

Seduhan latte mereka ternyata cukup menenangkan gemuruh protest keluarga saya dan fokus membahas cupping latte keroyokan tersebut.

Minggu malam ini, Saya berbagi dengan beberapa teman mengenai manual brewing Praketa, termasuk dengan Bro. RD Mood Booster Boss. Dan saya berharap dapat menginspirasi beberapa teman barista potensial di Purwokerto dan sekitarnya yang masih terpaku menunggu-menunggu tersedianya mesin espresso yang mahal-mahal untuk mengaktualisasikan diri mereka dan berbagi keceriaan dengan para Coffee Lovers di sekitarnya. Mari ikuti spirit Praketa memaksimalkan semua sumber daya yang ada.

FORZA mas Indra dan mas Dimas ..... thanks for light up my saturday ....

Postingan populer dari blog ini

KOPI "clebek" TUBRUK

Kopi Tubruk Kopi Tubruk adalah salah satu metode yang paling sering digunakan dalam menyeduh kopi di tanah air ini. di Banyumas dan sekitarnya dikenal dengan kopi "clebek" yang metodenya adalah menubrukan bubuk kopi dengan air panas.  Akan tetapi kopi tubruk  atau clebek, dapat juga menjadi hidangan minuman yang istimewa, jika dilakukan dengan langkah-langkah yang benar.  Proses brewing   Persiapkan kopi yang telah menjadi bubuk. Untuk mendapatkan aroma kopi yang lebih fresh, biji kopi matang sebaiknya digiling pada saat anda akan menyeduh. Selanjutnya masukan bubuk kopi kedalam cangkir. Takaran yang ideal dalam kopi tubruk adalah 12 gram kopi (sekitar dua sendok teh) untuk setiap 200 ml air. Kemudian tuangkan air yang telah anda didihkan. Suhu yang paling pas untuk kopi tubruk adalah sekitar 80-85 °C. Jika anda tidak memiliki thermometer, masak air dengan durasi 2 menit. Setelah anda menuangkan air pada gelas yang sebelumnya telah berisi bubuk kopi, diam

ButterScotch Coffee

Malam ini saya self service di THE COFFEE, selain melayani permintaan anak-anak saya, juga berbagi dengan Bro. Jajang yang ingin bekerja dan belajar jadi barista di sana. Butterscotch coffee adalah coffee with adds menu yang kami sepakati untuk kita garap rame-rame [ :) ] Butterscotch adalah jenis gula confectionery yang bahan utamanya adalah gula dan mentega , meskipun bahan-bahan lain seperti sirup jagung, krim, vanili, dan garam merupakan bagian dari beberapa resep. Saat sudah banyak perusahaan produsen sirup yang membuat sirup dengan rasa butterscotch ini. Butterscotch dapat di racik menjadi beberapa menu yang manarik untuk di coba dan dinikmati, salah satunya adalah  Butterscotch Coffee Iced.  Anda dapat membayangkan betapa nikmatnya kombinasi rasa manis dan gurih yang bertabrakan dengan acidity dan low bitter-nya Arabica espresso. Anak-anak saya pun yang tadinya sangat tidak suka kopi, menjadi ketagihan menu tersebut.  Butterscotch coffee ini  dapat dijadikan menu dingi

SEJARAH MESIN KOPI

Kali ini saya mencoba menulis mengenai sejarah beberapa mesin espresso, yang saya ambil dari berbagai sumber. Semoga dapat membantu memperkaya pengetahuan kita bersama. Pada tahun 1884 usaha untuk pengajuan hak paten pertama kali diperjuangkan  oleh Angelo Moribondo yang berasal dari Turin dan diperkenalkan pada tahun yang sama, dalam Pameran Umum di Taman Valentino. Hal tersebut adalah sebuah berkah untuk industrialisasi mesin espresso pada waktu itu, akan tetapi hak patent mesin espresso dalam dunia industrial mesin kopi pertama kali diterbitkan bagi Luigi Bezzera dari Milan, pada tahun 1901,. Bahkan, ia membuat suatu model atau design mesin yang kemudian menjadi model yang ditiru secara luas, di atas semua model mesin espresso rancangan pelopor lain dari periode, Desiderio Pavoni, yang mampu melihat potensi besar dari espresso, serta berjuang mengembangkan penjualan di bar publik dan kafe . Pada awal 1900-an, Pier teresio Arduino dari Turin menyadari bahwa dunia bar publik da