Langsung ke konten utama

LIFE BEGINS AFTER YOU WAKE CUP

Senin siang kemarin saya memenuhi undangan dari Mr. Gunawan Wake Cup Coffee Moro Purwokerto, untuk berbincang-bincang seputar coffee dan berkenalan dengan Mr. Kama yang merupakan Founder and Director Wake Cup Coffee.


Pertemuan kami "like a magic scene" karena beberapa waktu sebelumnya saya bbm Mr. Gunawan mengenai ide pola penulisan coffee blog saya yang mengharuskan saya untuk menulis blog atas sepengetahuan pemilik coffee shop, serta berisi juga point of view dari pemilik untuk memperoleh gambaran yang seimbang, mengenai tulisan saya, baik dari menu, interior, pelayanan, dll. Dan Senin siang itu Mr. Gunawan memberikan surprise kepada saya dengan mempertemukan saya "with" Mr. Kama.

Tanpa berlama-lama untuk berbasa-basi saya mulai mengajukan pertanyaan, apa yang menjadi alasan [the big why ?] Mr. Kama memilih berbisnis coffee and beyond, serta mengapa mengambil "brand name" Wake Cup Coffee. Melalui penuturan beliau, saya mulai dapat menyelami kedalaman mimpinya dan memahami brand doctrine Wake Cup yang kuat.


LIFE BEGINS AFTER YOU WAKE CUP ! adalah slogan mereka yang secara teori "brand mindset" adalah: "kumpulan frasa pendek yang cukup mewakili gambaran keseluruan perusahaan / all company" benar-benar mereka perjuangkan. Berawal dari kisah kecintaannya akan kopi, patriotisme dia dengan pemilihan kopi berkualitas premium produk Nusantara, posisi lima besar komoditas kopi yang sudah bertahan lebih dari 3 dekade, dan pengembangan sistem manajemen serta company culture yang dia terapkan sudah cukup menggambarkan "the big why ? " dari pemilihan bisnis ini. Komitmen beliau juga terlihat dengan jadwal kunjungan ke tiap-tiap gerai yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Saya lebih surprise lagi, karena beliau juga belajar mengingat nama semua pegawai yang bekerja di setiap gerai [padahal saya ini adalah orang yang cukup sulit dibuat terkesan oleh orang lain lho !]. Tapi begitulah pengalaman yang saya alami dengan Mr. Kama dan Mr. Gunawan. Mereka berdua saya lihat bukan hanya "sebatas" berbisnis guna menyambung hidup atau mempertebal kantong mereka, akan tetapi mereka memiliki misi untuk memberi pengaruh positif pada lingkungan company mereka, sebagaimana saya melihat dari koleksi foto kegiatan-kegiatan mereka.

Tanpa saya sadari 4 jam sudah berlalu, dan kebisingan MORO yang penuh dengan hiruk pikuk pengunjungnya serasa tidak berpengaruh pada keasikan bincang-bincang kami. Time to go home, and status **** or my 3rd place adalah nilai PRIBADI saya untuk Wake Cup.

Postingan populer dari blog ini

KOPI "clebek" TUBRUK

Kopi Tubruk Kopi Tubruk adalah salah satu metode yang paling sering digunakan dalam menyeduh kopi di tanah air ini. di Banyumas dan sekitarnya dikenal dengan kopi "clebek" yang metodenya adalah menubrukan bubuk kopi dengan air panas.  Akan tetapi kopi tubruk  atau clebek, dapat juga menjadi hidangan minuman yang istimewa, jika dilakukan dengan langkah-langkah yang benar.  Proses brewing   Persiapkan kopi yang telah menjadi bubuk. Untuk mendapatkan aroma kopi yang lebih fresh, biji kopi matang sebaiknya digiling pada saat anda akan menyeduh. Selanjutnya masukan bubuk kopi kedalam cangkir. Takaran yang ideal dalam kopi tubruk adalah 12 gram kopi (sekitar dua sendok teh) untuk setiap 200 ml air. Kemudian tuangkan air yang telah anda didihkan. Suhu yang paling pas untuk kopi tubruk adalah sekitar 80-85 °C. Jika anda tidak memiliki thermometer, masak air dengan durasi 2 menit. Setelah anda menuangkan air pada gelas yang sebelumnya telah berisi bubuk k...

SEJARAH MESIN KOPI

Kali ini saya mencoba menulis mengenai sejarah beberapa mesin espresso, yang saya ambil dari berbagai sumber. Semoga dapat membantu memperkaya pengetahuan kita bersama. Pada tahun 1884 usaha untuk pengajuan hak paten pertama kali diperjuangkan  oleh Angelo Moribondo yang berasal dari Turin dan diperkenalkan pada tahun yang sama, dalam Pameran Umum di Taman Valentino. Hal tersebut adalah sebuah berkah untuk industrialisasi mesin espresso pada waktu itu, akan tetapi hak patent mesin espresso dalam dunia industrial mesin kopi pertama kali diterbitkan bagi Luigi Bezzera dari Milan, pada tahun 1901,. Bahkan, ia membuat suatu model atau design mesin yang kemudian menjadi model yang ditiru secara luas, di atas semua model mesin espresso rancangan pelopor lain dari periode, Desiderio Pavoni, yang mampu melihat potensi besar dari espresso, serta berjuang mengembangkan penjualan di bar publik dan kafe . Pada awal 1900-an, Pier teresio Arduino dari Turin menyadari bahwa dunia bar publi...

ButterScotch Coffee

Malam ini saya self service di THE COFFEE, selain melayani permintaan anak-anak saya, juga berbagi dengan Bro. Jajang yang ingin bekerja dan belajar jadi barista di sana. Butterscotch coffee adalah coffee with adds menu yang kami sepakati untuk kita garap rame-rame [ :) ] Butterscotch adalah jenis gula confectionery yang bahan utamanya adalah gula dan mentega , meskipun bahan-bahan lain seperti sirup jagung, krim, vanili, dan garam merupakan bagian dari beberapa resep. Saat sudah banyak perusahaan produsen sirup yang membuat sirup dengan rasa butterscotch ini. Butterscotch dapat di racik menjadi beberapa menu yang manarik untuk di coba dan dinikmati, salah satunya adalah  Butterscotch Coffee Iced.  Anda dapat membayangkan betapa nikmatnya kombinasi rasa manis dan gurih yang bertabrakan dengan acidity dan low bitter-nya Arabica espresso. Anak-anak saya pun yang tadinya sangat tidak suka kopi, menjadi ketagihan menu tersebut.  Butterscotch coffee ini  dapat d...