Kopi arabika adalah penguasa 70% pasar komoditas kopi dunia, dan memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa.
Produsen terbesarnya adalah beberapa negara Afrika seperti Rwanda, serta Amerika Selatan seperti Brazil dan Kolombia. [Starbucks memiliki kerja sama yang sudah lama dan intens dengan negara-negara penghasil Arabica tersebut, contohnya Rwanda.]
Produsen terbesarnya adalah beberapa negara Afrika seperti Rwanda, serta Amerika Selatan seperti Brazil dan Kolombia. [Starbucks memiliki kerja sama yang sudah lama dan intens dengan negara-negara penghasil Arabica tersebut, contohnya Rwanda.]
Ciri-ciri kopi arabika:
- Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.
- Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
- Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
- Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
- Kopi arabika juga terkenal pahit.
Kopi Arabica sendiri masih terbagi lagi menjadi dua kelas, yaitu commercial arabica dan specialty arabica.
Commercial arabica
Arabica ‘pasaran’ yang walaupun grade’nya lebih tinggi dari robusta, tapi tidak memiliki rasa specific yang unik. Sementara specialty arabica HANYA dihasilkan oleh Indonesia. Commercial arabica mendominasi dunia dengan 63%, yang terutama dihasilkan di Columbia dan Brazil.
Specialty arabica hanya mengisi 7%. Ada 7 macam kopi arabica, 6 di antaranya dihasilkan oleh Indonesia, dan hanya 1 dihasilkan oleh Jamaica yang sangat terkenal dengan nama Blue Mountain. Kopi Blue Mountain yang asli memang cukup mahal, mantap dan enak. Adapun 6 jenis kopi arabica Indonesia adalah: Gayo di Aceh, Mandheling di Sumatera Utara, Java di Jawa (terutama Jawa Timur), Kintamani di Bali, Toraja di Sulawesi dan jenis baru Mangkuraja dari Bengkulu. Toraja sendiri sering juga disebut dengan Kalosi Toraja, Mandheling kadang ditulis dengan Mandailing. Ada juga orang yang menggolongkan Gayo dan Mandheling menjadi satu yaitu Sumatra Coffee, seperti penggolongan yang dilakukan oleh Starbucks.
Roasting
Setelah memasuki masa roasting, arabica menjadi lebih kaya dalam variasi rasa. Dalam fase roasting terdapat banyak tingkatan kemataga berdasarkan warna, waktu dan crackingnya; akan tetapi kesemuaya terbagi menjadi tiga tingkatan utama, yaitu: Light Roast, Medium Roast, dan Dark Roast. Light Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna coklat tua. Medium Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna coklat tua cenderung gelap. Sedangkan Dark Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna gelap yang diselimuti minyak di permukaan bijinya. Kedua tingkat roasting ini mempunyai rasa dan aroma yang berbeda yang sama-sama luar biasa enak dan nikmat. Tetapi rasa dan aroma kopi light roast, medium roast dan dark roast akan bisa dinikmati secara maksimal apabila diseduh dengan alat kopi yang tepat sesuai karakternya masig-masing.
Rasa Kopi Arabika berdasarkan tingkatan roasting:
- Light Roast terasa asam menonjol
- Medium Roast terasa asam seimbang
- Dark Roast terasa sedikit pahit
Brewing mode kopi Arabika berdasarkan tingkatan roasting:
- Kopi Tubruk, Rekomendasi : Light Roast
- French Press, Rekomendasi : Light Roast / Medium Roast / Dark Roast
- Pour Over, Rekomendasi : Light Roast / Medium Roast / Dark Roast
- Coffee Maker, Rekomendasi : Light Roast / Medium Roast / Dark Roast
- Espresso, Rekomendasi : Medium Roast / Dark Roast
- Moka Pot, Rekomendasi : Dark Roast
Semoga artikel ini dapat membantu dan berguna bagi kemajuan coffee shop ada semua - Amen