Suatu hari saya berkunjung ke dapur roasting JAVA COFFEE milik Mr. Kang di daerah Banteran Sumbang Banyumas. Saya menemukan sebuah mesin TOPPER besar buatan Turki dengan warna merah Ferrari yang semakin memicu rasa penasaran saya. Beliau menjelaskan perjuangannya menemukan pilihan biji kopi hingga pilihan profile roasting yang tepat sesuai dengan visi produk yang akan beliau jual. dan beliau dengan rendah hati juga menunjukan bagaimana kegagalan-kegagalan beliau waktu mencoba roasting pada awal-awal usahanya menjadi roastmaster /master dalam bidang roasting, beliau menyimpan biji-biji kopi yang gosong dalam jar tersendiri [warnanya hitam berkilau].
Beberapa tukang panggang/roasting kopi menggunakan istilah untuk berbagai hasil panggangan mereka, seperti city roasted dan French roasted, untuk suhu internal biji kopi selama memanggang. Roastmasters pada dasarnya selalu memanggang berdasarkan "roast profile" untuk mendapatkan karakteristik rasa tertentu. Untuk mendapatkan karakteristik rasa tertentu para penikmat kopi harus menyadari bahwa karakteristik rasa dari kopi tidak hanya tergantung dari jenis kopi, ditanam dimana [single origin], dan model seperti apa pullup dan penjemurannya, tetapi juga profile roastingnya.
Beberapa tukang panggang/roasting kopi menggunakan istilah untuk berbagai hasil panggangan mereka, seperti city roasted dan French roasted, untuk suhu internal biji kopi selama memanggang. Roastmasters pada dasarnya selalu memanggang berdasarkan "roast profile" untuk mendapatkan karakteristik rasa tertentu. Untuk mendapatkan karakteristik rasa tertentu para penikmat kopi harus menyadari bahwa karakteristik rasa dari kopi tidak hanya tergantung dari jenis kopi, ditanam dimana [single origin], dan model seperti apa pullup dan penjemurannya, tetapi juga profile roastingnya.
Secara tradisional ada beberapa cara untuk melihat profile roasting yang sedang kita kerjakan atau kita temui, salah satunya adalah: dengan menilai warna biji kopi oleh mata (pengecualian untuk cara ini adalah menggunakan spectrophotometer untuk mengukur reflektansi kopi bubuk di bawah cahaya inframerah dan membandingkannya dengan standar seperti skala Agtron). Karena menyerap panas, warna biji kopi bergeser warna unroasted [awal] ke kuning dan semakin lama semakin menjadi coklat gelap. Suara adalah salah satu indikator andalan selama memanggang. Ada dua ambang suhu yang disebut "cracks" dimana para roasters mendengarkan suara berderak-derak pada pertama kali di sekitar suku 196 ° C (385 ° F) – harus dicatat kapan dalam skala waktu [jam berapa, menit dan detik] – pada saat itu kita telah masuk fase "first crack" menandai awal dari profile "light roast". Di fase pertama, sejumlah besar kopi kelembabannya telah menguap dan biji akan mengembang dalam ukuran. Ketika kopi mencapai sekitar 224 ° C (435 ° F), akan terdengar suara derakan yang kedua "second crack", suara ini merupakan gambaran bahwa struktur kopi mulai runtuh.
Kebanyakan
roasters menggunakan kombinasi dari suhu, bau, warna, dan suara untuk memantau
dalam proses pemanggangan. Selama tahap akhir dari proses memanggang, minyak kopi
muncul di permukaan biji-biji kopi. Dan semakin lama proses dipanggang akan
semakin menjadi gelap akhirnya jika tidak hati-hati kita akan menemui kopi yang
burnt alias gosong terpanggang.
Common
Roast Names
|
Notes
|
Surface
|
Flavor
|
|
Light
|
Cinnamon,
American, Half City, Moderate-light Roast
|
After
several minutes the beans “pop” or "crack" and visibly expand in
size. This stage is called first crack.
|
Dry
|
Lighter-bodied,
higher acidity, no obvious roast flavor. This level of roast is ideal for
tasting the full origin character of the coffee.
|
Medium
|
City,
City+, Full City
|
After
being developed through first crack, the coffee reaches these roast levels.
|
Dry
|
Sugars
have been further caramelized, and acidity has been muted. This results in
coffee with higher body, but some roast flavor imposed.
|
Dark
|
Full
City+, Viennese, French, Italian
|
After
a few more minutes the beans begin popping again, and oils rise to the
surface. This is called second crack.
|
Shiny.
The level of oil correlates to how far the coffee is taken past second crack.
|
Bittersweet
flavors are prominent, aromas and flavors of roast become clearly evident.
Little, if any, origin character remains.
|