Kopi
arabika (Coffea
arabica)
berasal dari hutan pegunungan di Etiopia, Afrika. Di habitat asalnya,
tanaman ini tumbuh dibawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Kopi
arabika banyak ditumbuh di dataran dengan ketinggian di atas 500
meter dpl.
Kopi
arabika akan tumbuh maksimal bila ditanam diketinggian 1000-2000
meter dpl. Dengan curah hujan berkisar 1200-2000 mm per tahun. Suhu
lingkungan paling cocok untuk tanaman ini berkisar 15-24oC.
Tanaman ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku dibawah
4oC. Untuk
berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi arabika membutuhkan
periode kering selama 4-5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon arabika
akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar
tertimpa hujan yang deras akan menyebabkan kegagalan berbuah. Kopi
arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan bahan organik.
Material organik tersebut digunakan tanaman untuk sumber nutrisi dan
mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang diinginkan
kopi arabika berkisar 5,5-6.
Karakteristik tanaman
Struktur
tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3
meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohon kopi
arabika memiliki percabangan yang banyak. Warna
daun kopi arabika hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin.
Daun yang telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau
lonjong dengan ujung daun meruncing. Pangkal daun tumpul dan memiliki
tangkai yang pendek. Struktur tulang daun menyirip.
Kopi
arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak
daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan bisa melakukan
penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina.
Dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen membutuhkan
waktu 8-11 bulan. Bentuk
buah kopi arabika bulat seperti telur, dengan warna buah hijau
kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah
matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan
segera, untuk detailnya silahkan baca cara
memanen buah kopi.
Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung
bau tanah.
Pohon
kopi arabika mempunyai perakaran tunjang yang dalam. Guna akar yang
dalam ini untuk menopang pohon agar tidak mudah roboh dan bertahan
pada kondisi kekeringan. Pertumbuhan akar ditentukan sejak pohon
dipindahkan dari pembibitan. Pohon yang perakarannya tidak tumbuh
dengan baik, akan mengganggu produktivitas.
Varietas kopi arabika
Ada
banyak varietas kopi arabika yang ditanam di Indonesia. Setiap
varietas mempunyai daya tumbuh dan daya adaptasi yang berbeda-beda.
Pemilihan varietas dalam budidaya kopi arabika hendaknya disesuaikan
dengan kondisi lingkungan tempat budidaya.
Untuk
mendapatkan hasil yang optimal gunakan varietas unggul dari sumber
terpercaya. Kementerian
pertanian melalui Puslit
Koka selalu
mengeluarkan varietas unggul. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
- S 795. Varietas ini memiliki produktivitas 1000-1500 kg/ha pada kepadatan tanam 1600-2000 pohon per hektar. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Agak tahan terhadap serangan karat daun bila ditanam diketinggian lebih dari 1000 meter dpl.
- USDA 762. Produktivitas kopi arabika jenis ini mencapai 800-12000 kg/ha. Mulai berbunga pada umur 32-34 bulan. Agak tahan terhadap penyakit karat daun.
- Andung sari-1. Produktivitas sekitar 350 kg/ha. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Bila ditanam diketinggian kurang dari 900 meter, varietas ini rentan terhadap serangan karat daun namun cukup tahan ditanam di daerah yang kurang subur.
- Sigarar Utang. Produktivitasnya mencapai 1500 kg per hektar. Keistimewaan varietas kopi arabika adalah bisa berbuah terus menerus mengikuti pola sebaran hujan. Bijinya berukuran besar, rentan terhadap hama bubuk buah dan nematoda, namun cukup tahan karat daun. Disarankan ditanam pada ketinggian di atas 1000 meter dpl.
Karakteristik produk akhir
Secara
umum kopi arabika dihargai lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Dari
segi rasa, kopi arabika mempunyai jangkauan rasa yang luas. Setiap
varietas kopi arabika yang ditanam ditempat berbeda akan memiliki
perbedaan citarasa yang signifikan. Kopi
arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body)
ringan hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Selain itu,
kandungan kafein kopi arabika lebih rendah dibanding robusta yaitu
sekitar 0,8-1,5%.
Perdagangan kopi arabika
Lebih
dari 65% perdagangan kopi dunia di dominasi oleh jenis arabika.
Selain mendominasi pangsa pasar, saat ini kopi arabika dihargai lebih
tinggi hampir dua kali lipatnya dibanding robusta. Pusat perdagangan
kopi arabika berada di bursa komoditi New York.
Penghasil
kopi arabika terbesar ada di negara-negara Amerika Latin. Hampir 90%
produksi kopi negara-negara Amerika Latin jenis arabika. Brasil
merupakan produsen kopi arabika terbesar dunia. Sedangkan konsumen
kopi terbesar dunia adalah negara-negara Uni Eropa, disusul Amerika
Serikat dan Jepang.
sumber: -http://alamtani.com/kopi-arabika.html & BERBAGAI SUMBER LAINNYA