Bicara
mengenai kopi, sebenarnya ada 4 jenis kopi utama di dunia ini yang telah
dikenal sejak ratusan tahun yang lalu yaitu: Arabica, Robusta Liberika dan
Excelsa. Awalnya jenis kopi yang dibudidayakan di Indonesia adalah arabika, liberika,
robusta dan excelsa.
Kopi
jenis Arabika sangat baik ditanam didaerah yang berketinggian 1.000 – 2.100 di
atas permukaan laut. Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi, cita rasa yang
dihasilkan oleh biji kopi akan semakin baik. Selain itu akar tanaman kopi Arabika
lebih dalam dibandingkan dengan akar kopi Robusta. Karena itu perkebunan kopi Arabika
hanya terdapat di beberapa daerah tertentu. Berikut beberapa penanaman jenis
kopi arabika yang terkenal di Indonesia: Propinsi Sumatera Utara (Tapanuli
utara, Dairi, Tobasa, Humbang, Mandailing, dan Karo), Propinsi Aceh Propinsi
Lampung, beberapa Propinsi dipulau Sulawesi , jawa dan Bali. Secara umum kopi
arabika dihargai lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Dari segi rasa, kopi
arabika mempunyai jangkauan rasa yang luas. Setiap varietas kopi arabika yang
ditanam ditempat berbeda akan memiliki perbedaan citarasa yang signifikan. Kopi
arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body) ringan hingga sedang dan tingkat
keasaman tinggi. Selain itu, kandungan kafein kopi arabika lebih rendah
dibanding robusta yaitu sekitar 0,8-1,5%.
Kopi
robusta berasal dari kata ‘robust’ yang artinya kuat, sesuai dengan gambaran
postur (body)
atau tingkat kekentalannya yang kuat. Kopi robusta bukan merupakan spesies
karena jenis ini turunan dari spesies Coffea
canephora. Robusta dapat tumbuh di dataran rendah, namun lokasi
paling baik untuk membudidayakan tanaman ini pada ketinggian 400-800 meter dpl.
Suhu optimal bagi perkembangan kopi robusta berkisar 24-30oC dengan
curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Kopi robusta sangat cocok ditanam di daerah
tropis yang basah. Dengan budidaya intensif akan mulai berbuah pada umur 2,5
tahun. Agar berbuah dengan baik, tanaman ini membutuhkan waktu kering 3-4 bulan
dalam setahun dengan beberapa kali turun hujan. Tanaman kopi robusta
menghendaki tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Tingkat keasaman tanah
(pH) yang ideal untuk tanaman ini 5,5-6,5. Kopi robusta dianjurkan
dibudidayakan dibawah naungan pohon lain. Dipasaran, kopi robusta dijual dengan
harga lebih rendah dibanding arabika. Hal ini menyebabkan disinsentif terhadap
petani. Sehingga untuk menghemat biaya produksi petani kopi robusta cenderung
mengabaikan penanganan pasca panen. Pada gilirannya akan membuat mutu kopi yang
dihasilkan rendah. Aroma kopi robusta tidak sekuat arabika, dengan tingkat
kekentalan (body)
sedang hingga berat dan citarasa pahit. Kandungan kafein kopi robusta lebih
dari dua kali lipat arabika, yaitu berkisar 1,7-4%.
Kopi Liberika adalah kopi yang berasal dari wilayah
Liberica, Afrika Barat. Kopi ini dibawa ke Indonesia pada abad ke-19 saat
banyak tanaman kopi arabika saat itu terserang penyakit. Saat ini, kopi jenis
tersebut ditanam di wilayah Jambi dan Bengkulu. Berbeda dengan Arabika dan
Robusta, tanaman kopi Liberika berukuran besar, bisa mencapai tinggi 9 meter.
Biji kopi Liberika juga lebih besar, kadang mencapai dua kali lipat ukuran biji
Arabika. Yang unik, daun tanaman kopi ini mengandung kafein lebih banyak dari
bijinya.
Kopi Ekselsa (Excelsa)
memang tidak terlalu banyak dibudidayakan di tanah Indonesia. Excelsa mempunyai
cita rasa dan aroma yang dikategorikan kuat dan dominan pahit. Beberapa
peneliti luar negeri juga mulai tertarik kopi excelsa indonesia. Beberapa
keunggulan kopi excelsa antara lain : mempunyai fisik yang lebih besar dari
kopi arabika maupun robusta dan cenderung berbuah sepanjang tahun, mudah
dibudidayakan, dan relatif tahan terhadap hama dan penyakit. Keunggulan
lainya adalah dapat ditanam di lahan gambut yang memiliki kesuburan rendah yang
tidak dapat ditanami baik kopi arabika maupun robusta. Dalam 3,5 tahun, tanaman
kopi excelsa telah mampu menghasilkan produksi sekitar 1,2 ton per ha.
Kopi merupakan hasil bumi yang produk akhirnya dapat
dipakai dalam puluhan varian menu minuman dan makanan yang nikmat, untuk
minuman kopi “espresso double shoot” yang disajikan dalam kondisi hangat pada
area pada suhu ruang yang stabil akan meningkatkan sensasi cita rasanya. Try
it.
Dari berbagai sumber